Seleksi nasional masuk akademi tinggi negeri (SNM PTN) selama ini menjadi salah satu jalur paling efektif bagi calon mahasiswa untuk bisa diterima di Perguruan Tinggi Negeri idaman. Sebab, jalur tersebut bisa menampung sampai 50 persen dari kuota mahasiswa PTN.
MESKI menjadi jalur idaman, SNM Perguruan Tinggi Negeri 2015 yaitu jalur paling sulit untuk dilewati. Sebab, para siswa harus bersaing dengan siswa dari sekolah lain, bahkan siswa dari luar wilayah.
Apalagi, demi menghadapi problema tingkat kelulusan SNM Perguruan Tinggi Negeri 2015, sekolah dan siswa harus kompak. Ajang SNM Perguruan Tinggi Negeri selama ini tidak hanya dianggap sebagai persaingan antarsiswa, namun juga persaingan antarsekolah.
Wakil Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Achmad Syahrani mengungkapkan bahwa meski merupakan persaingan antarsekolah, SNM Perguruan Tinggi Negeri harus ditempuh dengan jujur dan fair.
”Sekolah-sekolah memang harus pandai-pandai mengatur taktik biar semua siswanya bisa lolos melalui jalur SNM Perguruan Tinggi Negeri 2015. Tapi, harus diingat bahwa semua itu harus dilakukan dengan jujur dan fair,” tegasnya.
Menurut Syahrani, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan Perguruan Tinggi Negeri dan aktivitas studi (prodi). Salah satu yang penting yaitu pengakuan prodi yang dituju.
”Di sini saya tekankan untuk melihat dan mengamati pengakuan aktivitas studi per universitas, bukan pengakuan universitasnya secara umum. Kenapa? Sebab, meskipun akademi tingginya mempunyai pengakuan tinggi, jikalau pengakuan aktivitas studinya lebih rendah, tingkat (peluang) kelulusannya akan lebih tinggi,” jelasnya. (jay/awa/jpnn)
sumber. jpnn.com
Selanjutnya baca: Menyiasati Sulitnya Tembus di SNM Perguruan Tinggi Negeri (2)
0 komentar:
Posting Komentar