Bandung (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan kurang setuju dengan tawaran Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) biar pemerintah segera memoratorium pelaksanaan Ujian Nasional (UN) alasannya yaitu selama 11 tahun selalu ada kebocoran soal.
"Kalau berdasarkan saya, solusinya yang harus diperbaiki, alasannya yaitu apakah kita sudah tepat dalam menjalankan ujian itu, kemudian apakah jikalau belum tepat lantas kita hentikan? Saya kira jangan fatalistik," katannya di Bandung, Sabtu.
Anies yakin bahwa masih banyak tenaga pendidik di Indonesia yang memegang kukuh kejujuran dalam pelaksanaan UN ini dan mencegah dengan sekuat tenaga kebocoran soal UN.
Oleh alasannya yaitu itu, berdasarkan dia, sebagai bentuk proteksi terhadap guru yang telah memegang amanah kejujuran dalam UN, maka pemerintah ketika ini terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaannya.
"Jadi, alangkah lebih baik kita koreksi. Kami akan terus sempurnakan. Jika masih banyak ratusan ribu guru yang menjaga amanah, masa dikalahkan dengan satu dua orang yang pengkhianat. Justru kita akan beri hukuman yang menjadi pengkhianatnya," katanya.
Sebelumnya, Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) mengusulkan biar pemerintah segera melaksanakan penghentian sementara (moratorium) pelaksanaan Ujian Nasional (UN) alasannya yaitu selama 11 tahun pelaksanaannya selalu terjadi kebocoran soal.
"Kami capek, alasannya yaitu sehabis 11 tahun pelaksanaan Ujian Nasional ini, selalu aku diwarnai dengan bencana kebocoran soal. Kami lelah setiap tahun dilaksanakan UN harus menghadapi dilema menyerupai ini," kata Sekjen FGII Iwan Hermawan di Bandung, Jumat.
sumber berita: http://www.antaranews.com
0 komentar:
Posting Komentar