Pelaksana kiprah (Plt) Ombudsman Perwakilan NTT, Darius Beda Daton mengatakan, hingga dikala ini belum ada laporan kecurangan pelaksanaan UN. Misalnya, beredarnya soal ataupun kunci balasan kepada siswa.
"Dari pengaduan UN yang kita buka, belum ada laporan soal kebocoran soal atau kunci jawaban. Pantauan Ombudsman, UN tahun ini di NTT relatif kondusif dan lancar, jikalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," ungkap Darius dikala dikonfirmasi Timor Express, Jumat (17/4).
Sementara itu, Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan, di tengah hiruk pikuk dilema UN, Provinsi NTT hingga dikala ini aman-aman saja. Bahkan, sesuai gosip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, NTT termasuk dalam tempat yang mendapat indeks kejujuran tinggi.
Sosok yang bersahabat disapa Piet Manuk mengungkapkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan telah mengumumkan wilayah di Indonesia yang paling jujur dalam menyelenggarakan UN. Tercatat, sekolah-sekolah di 52 kabupaten/kota mendapat indeks kejujuran tinggi.
Piet Manuk menyebutkan, sesuai data Kemendikbud, angka 90 pada indeks menyampaikan 90 persen siswa di wilayah 52 wilayah itu sudah menjalankan UN secara jujur. Sedangkan 10 persen lainnya terlihat contoh yang diduga merupakan hasil kolaborasi antarsiswa atau lebih dikenal dengan nyontek.
sumber: http://www.jpnn.com
0 komentar:
Posting Komentar