Sebagai ajaran penulisan surat resmi hendaknya seorang sekretaris/pegawai manajemen mengikuti beberapa ajaran ejaan berikut ini:
1. Singkatan adalah bentuk kata yang dipendekan yang terdiri dari satu atau lebih.
- Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik.Contoh: M. Jamil, Bpk. Armand, Tn. Jaka, Ir. Wibisono
- Singkatan nama resmi tubuh pemerintahan atau organisasi dan nama dokumen yang terdiri atas abjad awal, ditulis dengan abjad kapital tanpa titik. Contoh: PT (Perseroan Terbatas), PLN (Perusahaan Listrik Negara)
- Singkatan yang terdiri dari tiga abjad atau lebih diikuti satu titik di belakangnya. Contoh: dst. (dan seterusnya), Yth. (Yang terhormat), hal. (halaman)
- Singkatan yang terdiri dari dua abjad diikuti dua titik pada tiap-tiap huruf. Contoh: s.d. (sampai dengan), u.p. (untuk perhatian)
- Singkatan lambang kimia, ukuran satuan dan mata uang tidak diikuti oleh lambang titik. Contoh: kg (kilogram), Rp (rupiah)
Contoh:
a. ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
b. Tilang (Bukti Pelanggaran)
- Lambang nomor jalan, rumah dan kamar/blok, misal: Jl. Sejati, Gg. Mesjid, No. 13 Marendal.
- Lambang nomor karangan atau kitab suci, misal: Surat Maryam: 2, Bab II, No. 34
- Lambang bilangan tingkat, misal: Akhir masa XX, kelas III, tingkat V.
- Lambang bilangan huruf, contoh: - Bilangan pecahan, seperdua, seperempat, - Bilangan utuh, dua, tiga - Khusus pada sertifikat atau surat penting, penulisan bilangan dilengkapi bacaan hurufnya. Misal: 43 (empat puluh tiga), - Namun, jikalau bilangan terlalu besar maka boleh dieja sebagian, misalnya: 456 juta.
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Misal: Jika besok libur, maka kami akan pulang kampung. Sebaliknya jikalau anak kalimat diiringi oelh induk kalimatnya maka tidak memakai koma. Misal: saya akan mudik jikalau besok libur.
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur rincian. Misal: kami akan membeli kertas, gunting, helm, dan tas.
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang memakai kata hubung tetapi atau melainkan. Misal: sekar bukan adik saya, melainkan anak saya.
- Tanda koma digunakan untuk membedakan nama gelar pendidikan dengan marga. Misal: Anugerah Dino Bhavati, S.Pd.
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat petikan langsung. Misal: Maryam berkata, “pecahkan saja gelas itu.”
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata wah, aduh, o, ya. Misal: wah, luar biasa.
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan nama orang dengan alamatnya, wilayah dengan negara dan wilayah dengan tanggal. Misal: Bpk. Ahmad, Jl. Pertahanan IV, Medan
- Tanda koma digunakan untuk menghindari kesalahan membaca. Misal: Atas perhatian bapak, Ari ucapkan terima kasih.
- Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan. Misal: Anak saya, Maryam Husna, manis sekali.
- Tanda koma digunakan di belakang kata penghubung antar kalimat yang terdapat di awal kalimat. Misal: … oleh alasannya itu, kami tiba kini ke kawasan ini.
- Tanda titik koma, digunakan untuk: a. Memisahkan bab kalimat yang setara. Misal: Siswa Jurusan Sekretaris dibutuhkan sanggup memahami tanda baca; mengetahui jenis surat; mengaplikasikan tanda baca. b. Sebagai pengganti kata penghubung pada kalimat majemuk. Misal: Ani belajar; Ira bermain; Amar mencuci baju.
- Rangkaian perincian, Misal: para pejuang kita berprinsip: hidup atau mati.
- Sesudah kata yang perlu perincian. Misal: Nomor: Lampiran: Ketua: Bendahara:
- Dalam teks drama setelah nama aktor. Misal: Riri: “Tono… kau kemana?”, Tono: “ada apa kakak…?”
- Pemisahan surat dengan ayat kitab suci. Misal : Al-Baqarah : 165
- Menyambung suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
- Menyambung unsur-unsur kata ulang. Misal: Kita dihentikan membolak-balikan fakta kejadian, kuda-kudaan.
- Memperjelas relasi bab kelompok kata. Contoh: ber-evolusi
- Merangkaikan se, tingkatan bilangan, akronim berhuruf kalpital, angka yang berakhiran an. Contoh: se-Sumatera Utara, Ke-3, sinar-X, tahun 2000-an
- Pemisah sisipan kata yang memberi klarifikasi di luar uraian kalimat. Misal: Hasil ujiannya – diluar dugaan – ternyata jelek sekali.
- Menegaskan keterangan aposisi. Misal: Kumpulan buah ini – jeruk, markisa, melon, durian, rambuta, mangga – menjadikan kabupaten deli serdang sebagai pengekspor buah di indonesia.
- Pemisah dua bilangan atau tanggal yang berarti hingga ke atau hingga dengan. Misal: 2010 – 2013, Medan – Bandung.
- Kalimat yang terputus, misal: kalau begitu… ya sudah, mari kita pulang.
- Bagian kalimat yang ditinggalkan. Misal: Artis-artis yang … akan dikenakan sanksi. Penghuni lokalisasi yang melaksanakan praktek … akan ditertibkan
- Mengapit petikan pribadi yang berasal dari pembicaraan dan naskah lain. Misal: “Setuju…!,” seru para karyawan pada rapat kerja itu. Sila pertama Pancasila berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa.”
- Mengapit judul syair atau karangan yang digunakan dalam sebuah kalimat. Misal: Sajak “Aku” terdapat pada kumpulan sajak Indonesia Buku ”Chicken Soup For Soul” menjadi bestseller di dunia.
- Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau mempunyai arti khusus. Misal: Sarah memakai kaos “you can see”, “si andal merah” menghabiskan lebih dari sepuluh rumah
- Kalimat untuk bertanya. Misal: Ibu mau ke mana?
- Kalimat yang membingungkan. Misal: Hanna Fauziah mengakui bahwa ia telah bertemu dengan Rossy Fauziah di Jerman kemarin (?), padahal karyawannya itu sedang berada di semarang hingga detik ini.
- Kalimat yang disangsikan kebenarannya. Misal: Ketua dewan perwakilan rakyat menganggarkan uang sebanyak 20 juta (?) peranggotanya untuk membeli laptop.
0 komentar:
Posting Komentar